
Penulis: Iwan Bahagia
TAKENGON, SUARAGAYO.Com – Pihak SMAN 8 Takengon, membantah tuduhan siswanya sebagai pelaku pelemparan batu ke MAN 1 Takengon yang terjadi, Senin (19/9/2022).
Hal itu merupakan klarifikasi pihak SMAN 8 Takengon, setelah salah satu akun instagram mengunggah video tentang pelemparan sekolah MAN 1 Takengon. Tidak dijelaskan pasti, apakah pelemparan tertuju pada bangunan sekolah atau siswa madrasah tersebut. Namun, diduga kiat tindakan itu dilakukan oleh oknum siswa sekolah yang sengaja memprovokasi siswa MAN 1, sebagai aksi balasan atas tawuran yang terjadi di dekat Gedung Olah Seni (GOS) beberapa waktu lalu, yang mengakibatkan sejumlah siswa SMAN 8 Takengon terluka.
Bentrokan antara siswa SMAN 8 Takengon dengan MAN 1 itu, diduga dipicu saling ledek sesama pendukung tim sekolah masing-masing saat pertandingan futsal antara SMAN 8 versus MAN 1 Takengon.
Informasi yang diunggah oleh salah satu akun Instagram itu, ditanggapi serius oleh pihak SMAN 8 Takengon. Dewan guru, membantah adanya penyerangan terhadap MAN 1 Takengon oleh siswa SMAN 8 Takengon.
“Mengenai berita penyerangan yang dilakukan oleh siswa SMAN 8 terhadap sekolah MAN, menurut kami tidak benar, karena SMAN 8, Senin sore melakukan pemulangan siswa dimulai dari Pukul 15.45 WIB secara bertahap sampai Pukul 16.00 WIB,” kata salah seorang guru SMAN 8 Takengon, Rizki Ichsan, dalam keterangan tertulis kepada Suaragayo.com, Senin (19/9/2022).
Bahkan, pemulangan dilakukan dengan pengawalan petugas Satpol PP dan WH serta seluruh dewan guru.
“Dengan adanya berita tersebut, sekolah kami dirugikan secara institusi,” ucap Rizki.
Diakui, kesalahpahaman antar siswa SMAN 8 Takengon dengan siswa MAN 1 Takengon memang terjadi, namun hal itu sudah melalui proses perdamaian, dengan melibatkan Forkopimcam.
“Hari ini (Senin, red) informasi yang diperoleh, peristiwa terjadi diduga melibatkan sekolah lain dari Bener Meriah. Pada saat kejadian dalam video yang diunggah salah satu pemilik akun instagram, siswa kami sedang berada di SMAN 8 belum dipulangkan,” sebutnya.
Secara tegas, Rizki mengatakan bahwa siswa SMAN 8 Takengon tidak ada niatan melakukan aksi balasan terhadap MAN 1 atas peristiwa bentrokan antar pelajar yang membuat siswanya terluka, dan menganggap perkara keributan sudah selesai dengan perdamaian.
“Kita udah selesai. Kalau ada yang bentrokan, dipastikan bukan dari pihak SMA 8, dan kita akan pantau gerak gerik siswa sampai ke orangtuanya. Meski demikian, kita harap tidak terjadi pertikaian siswa antar sekolah, dari mana pun asal sekolahnya,” pungkas Rizki.